IDXChannel - Guna memenuhi permintaan Taliban, Iran memulai kembali ekspor bensin dan minyak gas ke Afghanistan beberapa hari lalu. Hal itu disampaikan Serikat Pengekspor Produk Minyak, Gas dan Petrokimia Iran, hari Senin.
Taliban, kelompok Muslim Sunni, merebut kekuasaan di Afghanistan pekan lalu ketika Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya menarik pasukannya setelah perang 20 tahun.
Harga bensin di Afghanistan mencapai USD900 (Rp12,9 juta) per ton pekan lalu karena banyak warga Afghanistan yang panik keluar dari kota, takut akan pembalasan dan kembalinya ke versi keras hukum Islam yang diberlakukan Taliban ketika berkuasa dua dekade lalu.
Untuk mengatasi lonjakan harga, pemerintah baru Taliban meminta Iran, negara kekuatan Muslim Syiah, untuk menjaga perbatasan tetap terbuka bagi para pedagang.
"Taliban mengirim pesan ke Iran yang mengatakan 'Anda dapat melanjutkan ekspor produk minyak bumi'," kata Hamid Hosseini, anggota dewan dan juru bicara serikat pekerja Iran di Teheran kepada Reuters, yang dilansir Selasa (24/8/2021).