sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonomi Global Diyakini Tangguh pada 2025 di Tengah Risiko Perdagangan dan Geopolitik

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
09/01/2025 13:12 WIB
Sejumlah lembaga internasional memproyeksikan ekonomi global akan terus tumbuh pada 2025, meskipun perekonomian dunia menghadapi berbagai risiko tahun ini.
Ekonomi Global Diyakini Tangguh pada 2025 di Tengah Risiko Perdagangan dan Geopolitik. (Foto: MNC Media)
Ekonomi Global Diyakini Tangguh pada 2025 di Tengah Risiko Perdagangan dan Geopolitik. (Foto: MNC Media)

Gangguan pada proses disinflasi, salah satunya dipicu lonjakan harga komoditas akibat meningkatnya tensi geopolitik, dapat mencegah bank sentral melonggarkan kebijakan moneter, yang pada ujungnya akan menimbulkan tantangan signifikan terhadap kebijakan fiskal dan stabilitas keuangan. 

Kontraksi yang lebih dalam atau lebih lama dari yang diharapkan di sektor properti China, terutama jika menyebabkan ketidakstabilan keuangan, dapat makin melemahkan sentimen konsumen di Negeri Tirai Bambu tersebut dan menghasilkan spillover global yang negatif mengingat jejak besar China dalam perdagangan global. 

Terakhur, intensifikasi kebijakan proteksionis akan memperburuk ketegangan perdagangan, mengurangi efisiensi pasar, dan mengganggu rantai pasokan. Meningkatnya ketegangan sosial dapat memicu keresahan sosial, yang dapat merusak kepercayaan konsumen dan investor, serta berpotensi menunda pengesahan dan implementasi reformasi struktural yang diperlukan. 

2. OECD
Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau OECD, dalam laporan Economic Outlook terbarunya yang dirilis pada Desember 2024, memproyeksikan bahwa ekonomi global akan tumbuh sebesar 3,3 persen pada 2025, naik sedikit dari 3,2 persen di tahun sebelumnya.

“Ekonomi global telah terbukti tangguh. Inflasi telah menurun lebih jauh mendekati target bank sentral, sementara pertumbuhan tetap stabil,” kata Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann dalam laporan itu.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement