IDXChannel - International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan Amerika Serikat (AS) menjadi 1,8 persen tahun ini, turun 0,9 poin persentase dari proyeksi pada Januari.
Ekonomi terbesar di dunia ini diperkirakan akan semakin melambat menjadi 1,7 persen pada 2026.
"Perlambatan ini disebabkan oleh ketidakpastian kebijakan yang lebih besar, ketegangan perdagangan, dan melemahnya momentum permintaan," kata IMF dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025 dilansir The Economic Times, Selasa (22/4/2025).
Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas mencatat dampak dari tarif akan memengaruhi negara-negara secara berbeda, dan di Amerika Serikat, tarif ini akan bertindak sebagai guncangan pasokan (supply shock) yang mengurangi produktivitas dan output serta meningkatkan harga.
IMF menaikkan proyeksi inflasi untuk Amerika Serikat tahun ini menjadi 3 persen dan 2,5 persen untuk 2026.
IMF memperkirakan tarif akan menyebabkan kenaikan harga secara global, sehingga sedikit menaikkan proyeksi inflasi konsumen dunia menjadi 4,3 persen pada 2025 dan 3,6 persen pada 2026.
Bagaimana dengan mitra dagang AS?
Mitra dagang utama AS seperti Meksiko, Kanada, dan China semuanya diprediksi terdampak negatif oleh tarif yang diberlakukan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
IMF memperkirakan pertumbuhan China, yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, melambat menjadi 4,0 persen tahun ini, turun dari 5,0 persen pada 2024.
Peningkatan belanja pemerintah dinilai tidak mampu menyeimbangkan dampak dari tarif baru tersebut.
Begitu juga dengan ekonomi Meksiko yang diperkirakan terkontraksi sebesar 0,3 persen tahun ini, turun 1,7 poin persentase dibandingkan proyeksi pada Januari, sementara proyeksi pertumbuhan Kanada juga mengalami pemangkasan tajam.
Jepang, ekonomi terbesar ketiga di dunia, diperkirakan hanya tumbuh 0,6 persen tahun ini dan tahun depan, penurunan signifikan dibandingkan proyeksi Januari.
Perlambatan Eropa Semakin Dalam
IMF memperkirakan tarif bakal menjadi beban bagi pertumbuhan di sebagian besar negara Eropa. Proyeksi pertumbuhan kawasan euro dipangkas menjadi 0,8 persen pada 2025 dan 1,2 persen pada tahun berikutnya.
Jerman diperkirakan tidak mengalami pertumbuhan yang berarti tahun ini, sementara proyeksi untuk Prancis, Inggris, dan Italia juga telah direvisi ke bawah.