IDXChannel - Guyana, negara kecil di kawasan Karibia, mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 49,7 persen pada paruh pertama 2024, sebagian besar dipicu sektor migas.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (2/9/2024), Guyana baru-baru ini menemukan cadangan migas besar di wilayahnya. Penemuan tersebut mendongkrak sektor energi di negara kecil tersebut.
Sebelum penemuan cadangan migas besar beberapa tahun lalu, Guyana merupakan salah satu ekonomi dengan kinerja terburuk di kawasan. Negara Karibia tersebut diprediksi memproduksi lebih banyak minyak mentah per kapita daripada Arab Saudi dan Kuwait pada 2027.
Pada paruh pertama 2024, Guyana memproduksi sekitar 113,5 juta barel minyak. Sektor migas diproyeksikan tumbuh 56,4 persen tahun ini.
Dalam waktu dekat, Guyana juga diperkirakan menyalip Venezuela sebagai produsen minyak terbesar kedua di Amerika Selatan di bawah Brasil.
Presiden Irfaan Ali menaikkan estimasi pertumbuhan tahunan Guyana menjadi 42,8 persen dari sebelumnya 34,8 persen. Pasalnya, ia memproyeksikan peningkatan investasi sektor publik dan swasta.
Dalam sambutannya, Ali juga menyampaikan pertumbuhan nonmigas mencapai 12,6 persen pada semester I-2024. Sementara itu, produksi gula tebu, komoditas unggulan Guyana lainnya, anjlok 60 persen pada semester I-2024 akibat kemarau panjang. (Wahyu Dwi Anggoro)