Komitmen Indonesia terhadap net zero emissions pada 2060 turut diperkuat dengan rencana pembangunan kapasitas energi terbarukan sebesar 75 gigawatt dalam 15 tahun ke depan, termasuk dari tenaga surya, air, panas bumi, dan nuklir.
“Indonesia tengah mempercepat proses hilirisasi komoditas utama untuk meningkatkan nilai tambah dalam rantai pasokan ini dan menciptakan daya saing industri. Contohnya, industri nikel yang tengah dikembangkan untuk mendukung ekosistem electric vehicle, serta meningkatkan produksi baja tahan karat,” ujar Airlangga. (Wahyu Dwi Anggoro)