Situasi ini menandakan adanya perlambatan aktivitas ekonomi secara menyeluruh.
Ekonom dari Bloomberg Economics Hyosung Kwon menyebut krisis krisis politik dalam negeri dan kekhawatiran terkait kebijakan AS itu jadi pemicu utama ekonomi Korsel mengalami kontraksi. Kedua hal tersebut secara bersamaan menurunkan kepercayaan pelaku usaha dan konsumen, yang berdampak langsung pada ekonomi.
(Ibnu Hariyanto)