IDXChannel - Sri Lanka menjadi negara pertama di Asia yang menaikkan suku bunga acuan sejak berlangsungnya pandemi.
Bank sentral Sri Lanka (CBSL) memilih menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 5% dan lending facility sebesar 6% sebagai strategi membendung inflasi dan kenaikan impor yang cukup pesat yang mengakibatkan mata uangnya 'Rupee/LKR' terdepresiasi sebesar 8% tahun ini.
Negeri yang mengandalkan ekonominya di sektor pertanian dan mineral ini juga menaikkan rasio cadangan wajibnya sebesar 4%, berlaku mulai 1 September.
"Keputusan ini dibuat dengan tujuan untuk mengatasi ketidakseimbangan ekonomi dari sektor eksternal dan untuk mencegah tekanan inflasi agar tidak semakin berat dalam jangka menengah, di tengah prospek pertumbuhan yang (mulai) membaik," tulis Bank Sentral Sri Lanka dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters Kamis (18/9/2021).
Berpenduduk 21 juta orang (2018), ekonomi negara ini sedang menuju fase pemulihan di tengah gempuran Covid-19 di negara yang merdeka dari Inggris tahun 1947 ini.