Untuk mengajar ekonomi tumbuh positif ke depan, lanjut dia, pemerintah tetap mengambil beberapa kebijakan strategis. Misalnya, menjaga stabilitas makro, kerja sama antara sektor fiskal dan moneter yang baik, harmonisasi di sektor riil, termasuk pengendalian harga saat hari-hari besar nasional.
Lalu, perbaikan iklim investasi, peningkatan ekspor. Kemudian peningkatan produktivitas dan daya saing, pembangunan infrastruktur seperti melanjutkan proyek strategis nasional (PSN), pembangunan MRT, kereta cepat kawasan ekonomi khusus, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan reformasi agraria.
“Juga mendorong dibukanya market baru melalui kerja sama Internasional, termasuk proses ekskresi OCD yang membuat kita mempunyai standar tinggi dan comparable dengan berbagai negara,” paparnya.
Pemerintah juga perlu menjaga ketahanan pangan. Dalam aspek ini otoritas akan mempersiapkan beberapa wilayah, termasuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Merauke, Papua.
“Kemudian kita perlu mendorong beberapa mesin energi baru maupun ekonomi baru seperti digitalisasi, kemudian transisi energi yang berkelanjutan. kita punya beberapa program seperti ASEAN zero-emission community, kemudian pembangunan energi berbasis hijau (bioenergi), dan tentunya infrastruktur energi, termasuk transmisi lain terutama Smart Grid dan transmisi antar pulau,” beber Airlangga.