sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonomi RI Bergerak Maju di Saat Stagflasi, Airlangga: Kita Tidak Boleh Lengah

Economics editor Michelle Natalia
19/08/2022 10:30 WIB
Badai krisis kini tengah melanda sejumlah negara di dunia, yang sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina.
Ekonomi RI Bergerak Maju di Saat Stagflasi, Airlangga: Kita Tidak Boleh Lengah. (Foto: MNC Media)
Ekonomi RI Bergerak Maju di Saat Stagflasi, Airlangga: Kita Tidak Boleh Lengah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badai krisis kini tengah melanda sejumlah negara di dunia, yang sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina. Hal tersebut telah menimbulkan gejolak The Perfect Storm yang berpotensi memicu stagflasi.

Namun, pemerintah mencatat perekonomian nasional tetap maju serta menunjukkan stabilitas dan resiliensi dalam merespons ancaman krisis global. Penguatan ekonomi ditunjukkan melalui tingkat pertumbuhan ekonomi kuartal II (Q2) 2022 sebesar 5,44% dan didukung oleh inflasi yang relatif terkendali per Juli 2022 mencapai 4,94%.

Terkait dengan sektor aliran modal, IHSG terus mengalami tren positif secara year-to-date hingga 12 Agustus 2022 yang bertumbuh sebesar 8,32% atau berada pada level 7.129. Sepanjang bulan Agustus, Indonesia masih mengalami capital inflow positif sebesar USD 866,1 juta sehingga menunjukkan bahwa prospek pemulihan ekonomi nasional turut memberikan optimisme tersendiri bagi investor asing.

“Berbagai leading indicator telah menunjukkan bahwa pemulihan akan berlanjut dengan outlook positif, namun kita tidak boleh lengah dan mengabaikan fakta bahwa risiko korupsi dan pelanggaran dalam tata kelola perusahaan seringkali meningkat pada saat krisis,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam acara B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force, dikutip Jumat (19/8/2022).

Adapun risiko berupa suap, pencucian uang, pendanaan terorisme, hingga cyber crime dipicu oleh beberapa faktor seperti iklim keuangan yang bergejolak, beralihnya fokus perusahaan terhadap mitigasi risiko dan penanganan krisis, hingga meningkatnya ancaman keamanan siber seiring dengan pesatnya transformasi digital di masa pandemi.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement