sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonomi RI Tumbuh 5,05 Persen di 2023, Sri Mulyani: Alhamdulillah

Economics editor Fiki Ariyanti
31/01/2024 12:51 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menanggapi realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,05 persen di 2023.
Ekonomi RI Tumbuh 5,05 Persen di 2023, Sri Mulyani: Alhamdulillah (Foto MNC Media)
Ekonomi RI Tumbuh 5,05 Persen di 2023, Sri Mulyani: Alhamdulillah (Foto MNC Media)

IDXChannel - Ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen (yoy) pada kuartal III-2023 dan 5,05 persen untuk keseluruhan 2023 di tengah perlambatan dan ketidakpastian ekonomi global. 

APBN berperan sebagai shock absorber krusial dalam menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah merespons secara timely tanda-tanda perlambatan ekonomi yang terjadi sebagai dampak dari pelemahan global pada kuartal III-2023, melalui paket kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah di awal kuartal IV-2023. 

“Alhamdulillah meski 2023 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat signifikan, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik, ditopang oleh aktivitas permintaan domestik yang masih kuat, khususnya aktivitas konsumsi dan investasi”, ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan resminya, Rabu (7/2/2024).

Tidak hanya kuat, ekonomi juga tumbuh berkualitas. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang turut mendorong penurunan pengangguran dan kemiskinan. Pemulihan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja yang mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 5,32% pada Agustus 2023 atau turun sebesar 0,54% dibanding Agustus 2022. 

Aktivitas ekonomi yang menguat juga telah mendorong penurunan tingkat kemiskinan dari 9,54% (Maret 2022) menjadi 9,36% di 2023.

Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran

Konsumsi masyarakat sebagai kontributor utama perekonomian, tumbuh 4,47% pada kuartal IV-2023, atau tumbuh 4,82% sepanjang 2023. Daya beli masyarakat yang tetap terjaga dengan tingkat inflasi yang terkendali menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga konsumsi masyarakat. 

Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) melonjak tinggi, tumbuh 18,11% pada kuartal IV-2023, dan 9,83% sepanjang 2023. Hal ini terkait erat dengan penyelenggaraan Pemilu 2024.  

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) pada kuartal IV-2023 kembali tumbuh positif  sebesar 2,81% setelah sempat terkontraksi pada triwulan sebelumnya. Dengan demikian, konsumsi pemerintah sepanjang 2023 tumbuh sebesar 2,95%. 

Sementara itu, pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi tercatat sebesar 5,02% pada kuartal IV-2023 dan 4,4% secara tahunan, meningkat dibandingkan 2022 yang tumbuh 3,9%. 

Percepatan penyelesaian Proyek Strategis Nasional, aktivitas belanja modal pemerintah, hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjaga kinerja positif investasi. 

Sektor swasta juga turut andil mendorong investasi di 2023 ditunjukkan dengan realisasi PMA dan PMDN yang mampu tumbuh mencapai dua digit masing-masing 13,7% dan 22,1%. 

Kondisi infrastruktur yang semakin meningkat, kinerja ekonomi makro yang sangat baik, serta stabilitas sosial politik yang terjaga menjadi faktor krusial untuk menjaga keyakinan pelaku usaha untuk berinvestasi.

Ekspor riil pada kuartal IV-2023 tumbuh 1,64% dan 1,32% secara tahunan. Pertumbuhan positif ekspor 2023 terutama didorong oleh meningkatnya ekspor barang migas dan ekspor jasa seiring dengan peningkatan jumlah wisman. 

Meskipun dihadapkan dengan perlambatan perekonomian dunia dan tren moderasi harga komoditas, volume ekspor nonmigas tumbuh 8,43% sepanjang 2023. Pertumbuhan tersebut salah satunya berasal dari peningkatan volume ekspor besi dan baja, utamanya volume ekspor feronikel yang tumbuh mencapai 47,6%. 

Selain itu, peningkatan volume ekspor juga terjadi pada kendaraan dan bagiannya serta bahan bakar mineral. Di sisi lain, impor barang pada kuartal IV-2023 masih terkontraksi sebesar 0,15% dan sebesar 1,65% secara tahunan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement