Jebakan kelas menengah alias middle income trap ini menjadi ancaman serius bagi Indonesia saat ini.
Ditambah, ekonomi Indonesia masih ditopang konsumsi rumah tangga yang menyumbang hampir 55 persen terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal-I 2024 mencapai 4,91 persen dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal I-2019.
Sebelumnya, hal yang sama terjadi di kuartal II-2023, di mana konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal tersebut mencapai 5,17 persen yoy dan konsumsi rumah tangga menyumbang mayoritas atau 53,31 persen dari total PDB periode tersebut.
Selain itu, realisasi investasi di Indonesia sepanjang 2023 ini mengalami lonjakan 46,5 persen dibanding 2022 (year on year/yoy). Tahun 2023 juga merupakan angka pencapaian rekor realisasi investasi tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Pertumbuhan ekonomi memang memerlukan dukungan investasi sebagai salah satu sumber utama ‘bahan bakar’ pertumbuhan ekonomi. Kegiatan penanaman modal menghasilkan investasi yang akan terus menambah stok modal (capital stock).
Namun, meskipun investasi meningkat, tapi tidak dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. (ADF)