Sri menyebut, pemulihan ekonomi di 2021 dan 2022 mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak 6,8 juta orang (neto), sehingga angka pengangguran turun ke 5,45%. Penguatan program perlindungan sosial (Perlinsos) telah mendorong penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan secara signifikan. Tingkat kemiskinan turun dari 11% di 2014 menjadi 9,57% di tahun 2022.
"Rasio giri turun tajam dari 0,414 di tahun 2014 menjadi 0,381 di tahun 2022," sambung Sri.
Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta kepada seluruh jajaran dalam menurunkan kemiskinan absolut atau ekstrem pada 2024. Termasuk juga untuk stunting yang merupakan salah satu komponen penyumbang terhadap kualitas SDM Indonesia ke depan.
"Kita melihat trennya sudah benar, mungkin slope-nya harus dipertajam karena menyangkut kondisi 2023 dan 2024," ujarnya.
(FRI)