sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Eks Direktur WHO Ungkap Perbedaan Booster Covid-19 di AS, Inggris, dan Australia

Economics editor Binti Mufarida
18/01/2022 10:50 WIB
WHO mencatat setidaknya saat ini ada 126 negara di dunia yang telah memberikan rekomendasi vaksin booster Covid-19, salah satunya Indonesia.
WHO mencatat setidaknya saat ini ada 126 negara di dunia yang telah memberikan rekomendasi vaksin booster Covid-19, salah satunya Indonesia.
WHO mencatat setidaknya saat ini ada 126 negara di dunia yang telah memberikan rekomendasi vaksin booster Covid-19, salah satunya Indonesia.

Amerika Serikat, kata Tjandra juga merekomendasikan pemberian vaksin tambahan, waktunya setidaknya 28 hari sesudah vaksinasi primer pada pada orang lanjut usia yang membutuhkannya, dan mereka yang dengan gangguan imunologis sedang dan berat.

Mereka adalah orang yang menerima pengobatan aktif untuk tumor atau kanker darah, penerima transplantasi organ tubuh dan konsumsi obat untuk menekan sistem imun, menerima transplantasi sumsum tulang dalam dua tahun terakhir atau mengkonsumsi obat yang menekan sistem imun, mereka yang didiagnosis gangguan imunologis sedang dan berat, seperti menderita “DiGeorge syndrome or Wiskott-Aldrich syndrome.

Selain itu, kata Tjandra, mereka dengan HIV yang mempunyai viral load tinggi atau angka CD4 rendah, atau tidak mengkonsumsi obat untuk mengatasi HIVnya. Kemudian mereka yang mengkonsumsi obat steroid dosis tinggi atau obat lain yang mungkin dapat menekan sistem imunnya.

“Akan baik kalau kita di Indonesia juga mempertimbangkan pemberian vaksinasi tambahan selain pemberian booster yang sudah dimulai,” ungkap Tjandra.

Sementara itu, di Inggris ada 3 jenis vaksin yang dapat digunakan sebagai booster, yaitu Pfizer, Moderna dan Oxford/AstraZeneca. Tetapi memang lebih dianjurkan penggunaan vaksin mRNA yaitu Pfizer atau Moderna sebagai booster, apapun jenis vaksin primer yang pernah diterima sebelumnya. “Kalau karena alasan medik atau alergi maka seseorang tidak dapat disuntik vaksin Pfizer atau Moderna maka tentu dapat diberikan vaksin AstraZeneca,” ungkap Tjandra.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement