"Semuanya memakai awak/orang. Toko tanpa awak dan teknologi canggih sudah pernah kami launched di PIK tahun 2019. Saat ini sudah tutup," kata Senior Media Relations Manager JD.ID, Adhi Pratama, kepada MNC Portal, Selasa (12/10/2021).
Seperti diketahui, sejak tahun 2018, JD.ID ini terus melakukan inovasi untuk dapat menyediakan platform belanja yang bersifat omni-channel, dengan mengkombinasikan dua saluran bisnis berbeda; online dan offline (O2O). Setelah membuka gerai O2O pertamanya pada Agustus 2018, perusahaan e-commerce asal China ini terus menunjukkan komitmen yang berkelanjutan untuk meningkatkan penetrasi pasar atas strategi O2O yang dijalankan.
“JD.ID menyadari adanya perubahan perilaku belanja konsumen di Indonesia selama periode pandemi, terutama dalam hal belanja produk elektronik. Hal inilah yang menjadi faktor pendorong bagi kami untuk berkolaborasi dengan Grup AEON Mall Indonesia, sebagai salah satu pengembang pusat perbelanjaan ternama.” kata Chief Financial Officer (CFO) JD.ID, Sandy Permadi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (14/9).
Kendati sempat membuka 'unmanned-store' atau toko tak berawak di Pantai Indah Kapuk (PIK) Avenue pada medio 2019, manajemen menginformasikan bahwa toko tersebut telah sepenuhnya tutup pada tahun ini.
"Pertama karena pandemi di PIK Avenue saat itu sepi sekali, dan eranya mungkin di luar negeri masih bertahan lama yang namanya unmanned store yang terintegrasi sama artificial-intelligence, nah kalau di sini (di Indonesia) sih tidak, tetap yang namanya toko harus ada orang yang menjaga," kata Adhi Pratama.