Dia pun mencontohkan, penurunan ekspor pada besi dan baja yang belum diolah, secara nilainya pada Januari hingga Oktober 2024 sebesar USD21,03 miliar atau turun 5 persen dari periode sama tahun lalu.
Sedangkan nilai ekspor hasil olahan atau dalam bentuk barang besi dan baja meningkat 115,08 persen menjadi USD2,88 miliar pada Januari-Oktober 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Volumenya juga naik 97,41 persen atau 897,42 ribu ton.
"Jadi ini karena hilirisasi di Indonesia yang mendorong peningkatan ekspor produk olahan besi dan baja termasuk nilai ekspor dari barang besi dan baja," kata Amalia.
(Dhera Arizona)