"Kalau ekspornya lancar, maka pabrik-pabrik bisa mengosongkan tangkinya. Kalau tangkinya sudah kosong, maka dia akan berebut membeli tandan buah segar, memang sekarang kami minta pengusaha-pengusaha itu wajib membeli Rp1.600 tapi kalau tangkinya penuh kan dia belinya sedikit, dia beli Rp1.600 memang, tapi sedikit, karena enggak bisa produksi, tangkinya penuh," ujarnya.
Dia berharap dengan lancarnya ekspor CPO maka akan mempengaruhi harga TBS sehingga bisa mencapai angka Rp 3.000 per kilogram.
"Jadi kita percepat, tangkinya berkurang sehingga dia bisa membeli TBS lebih banyak dan kita harapkan di situlah nanti harga akan ketemu standar paling enggak Rp2.000, Rp2.500 bisa sampai Rp3.000," harapnya.
(FRI)