Pada bulan Juli 2022, ekspor nonmigas Jatim masih didominasi oleh sektor Industri dengan nilai ekspor mencapai USD 1,84 miliar. Angka itu setara dengan 92,17 persen dari total ekspor. Sementara itu, ekspor sektor pertanian berada di urutan berikutnya dengan nilai ekspor mencapai USD 73,80 juta yang menyumbang peranan sebesar 3,69 persen.
"Ekspor sektor migas berkontribusi 3,66 persen atau senilai USD 73,20 juta. Ekspor pertambangan dan lainnya menjadi sektor terkecil dengan nilai mencapai USD 9,58 juta dengan kontribusi sebesar 0,48 persen," tandas Umar.
Berdasarkan negara tujuan utama ekspor nonmigas, Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor pada Juli 2022 dengan nilai USD 286,60 juta. Jumlah itu setara 14,87 persen dari total ekspor. Disusul ke Jepang USD282,62 juta setara 14,66 persen dan Amerika Serikat sebesar USD 277,72 juta.
Sedangkan ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN sebesar USD408,11 juta. Tujuan utama ekspor ke ASEAN adalah ke Malaysia dengan kontribusi 10,14 persen dari total ekspor nonmigas. Sementara ekspor nonmigas ke negara Uni Eropa menyumbang 9,86 persen atau dengan nilai USD 189,96 juta. "Ekspor ke kawasan ini, dominan ke negara Belanda sebesar USD75,85 juta. Diikuti ekspor ke Jerman sebesar USD25,15 juta," tandas Umar. (RRD)