"Selanjutnya negara-negara ASEAN sebesar USD189,89 juta (10,87 %), Uni Eropa USD83,64 juta (4,79%), dan Australia sebesar USD38,29 juta (2,19 %)," terang Machmud.
Adapun dari sisi komoditas, udang masih menjadi primadona ekspor hasil perikanan disusul tuna–cakalang–tongkol (TCT), cumi–sotong–gurita (CSG), rajungan–kepiting dan rumput laut. Machmud menambahkan, selama periode Januari – April 2021, nilai ekspor udang mencapai USD725,98 juta atau 41,56 % terhadap total nilai ekspor, kemudian TCT sebesar USD228,55 juta (13,08%).
"CSG sebesar USD178,87 juta (10,24 %), rajungan–kepiting sebesar USD150,86 juta (8,64 %) dan rumput laut sebesar USD93,02 juta (5,33 %)," pungkasnya. (TIA)