IDXChannel - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Anggoro Rahma Diputro menyebut dunia saat ini khususnya industri mebel dan kerajinan sedang menghadapi masalah cukup berat akibat pandemi yang berkepanjangan.
"Selama ini mengandalkan pasar ekspor padahal sekarang sedang terdampak," ujar Anggoro, Selasa (23/8/2022) dalam pembukaan Munas Asmindo di JEC.
Oleh karena itu, kondisi tersebut perlu perhatian serius dari pemerintah. Selama ini, Asmindo senantiasa menggantungkan diri terhadap pasar ekspor. Namun karena kini tengah terganggu maka harus ada langkah strategis lain.
Menurutnya, anggota Asmindo saat ini perlu merubah haluan dari orientasi ekspor menjadi berorientasi pasar domestik. Mengingat sedang terdampak pandemi covid19 yang belum tentu akan pulih segera.
"Lesunya pasar ekspor dan dampak kenaikan biaya transportasi ataupun pengapalan di luar kemampuan pengusaha. Maka harus ada perubahan orientasi,"kata dia.
Anggoro mengatakan, anggota Asmindo harus mulai menggarap dengan serius pasar dalam negeri. Terlebih saat ini pasar dalam negeri justru dikuasai barang impor. Di mana produk-produk dalam negeri belum banyak yang diminati pasar domestik.
Sehingga dia berharap pengusaha lokal mulai melirik pasar dalam negeri yang sebenarnya potensial. Hanya saja untuk melakukan hal tersebut butuh bantuan dari pemerintah. Seperti yang pernah dilakukan bekerjasama dengan Kemenkop UKM meskipun belum berhasil
"Sekali lagi kami ingin produk dalam negeri menjadi tuan di negeri sendiri," tambahnya.
Menteri Koperasi UKM Teten Masduki mengatakan tantangan para pelaku industri mebel dan kerajinan di tanah air untuk melihat potensi baru yaitu dengan mencoba menggarap pasar domestik yang sebenarnya sangat potensial. Terbukti banyak produk asing yang masuk ke tanah air.
"Pemerintah kini berusaha keras untuk memperkuat daya beli masyarakat,"terang dia
Selain memperkuat daya beli masyarakat, pemerintah juga mengupayakan agar belanja pemerintah juga memihak kepada pengusaha dalam negeri. Kini ada keharusan 40 persen belanja pemerintah harus membeli produk UMKM.
Nilai belanja pemerintah itu sendiri cukup besar karena mampu mencapai Rp 400 triliun. Salah satu yang bisa dibidik pengusaha mebel lokal adalah belanja pemerintah di sektor pendidikan, di mana ada anggaran belanja dari sekolah sebesar Rp 54 triliun.
"Itu kami arahkan ke UMKM, supaya UMKM bisa bertumbuh. Namun demikian, Asmindo perlu pemetaan potensi pasar dalam negeri dan luar negeri," jelasnya.