Yuswohady melihat, persaingan keduanya yang berdekatan di suatu lokasi bakal menguatkan pasar itu sendiri, sejalan dengan terbentuknya kompetisi bisnis yang sehat. Terlebih, sebagai sesama bisnis ritel, Indomaret dan Alfamart menjual barang yang hampir sama.
Yuswohady mengatakan, monopoli hanya akan mematikan demand di pasar keduanya. “Jadi, persaingan itu justru membentuk dan meningkatkan permintaan, menguatkan pasar. Kalau dia main sendiri, pasarnya itu gak besar-besar. Market akan besar jika dinamis, bagusnya persaingan itu membawa konsumen untuk beli, kalau monopoli justru mematikan demand,” katanya.
2. Tahun Berdiri Hanya Beda Setahun
Indomaret berdiri pada 1988, dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, bagian dari usaha Salim Grup. Sedangkan Alfamart berdiri pada 1989, dikelola oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk didirikan oleh Djoko Susanto. Keduanya adalah konglomerat terkenal di Tanah Air.
3. Kekayaan Pemilik Indomaret
Dalam data Forbes 2020, harta Anthony Salim mencapai USD5,9 miliar atau setara Rp83,7 triliun. Pemimpin grup Salim ini menduduki peringkat keempat daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun 2020. Meski mempunyai kekayaan Rp83,7 triliun, Salim tidak masuk daftar orang terkaya versi Forbes 2021.
Anthony Salim merupakan seorang pendiri PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group) sejak tahun 1998. Terhitung, kini terdapat 28 kantor cabang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan gerainya pun sudah ada sebanyak 16.336 yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.