Melihat data tersebut, Iendra menilai, Jawa Barat menghadapi tantangan yang tidak sederhana dalam menurunkan inflasi pada 2023 ini.
"Kenaikan angka ini karena dipicu kenaikan harga BBM," ujarnya.
Di tempat yang sama, Guru Besar Ilmu Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI, Prof Amir Machmud mengatakan, program-program yang disiapkan Disperindag Jabar sudah tepat dan terarah
"Program dinas sudah bagus, mulai dari inflasi sampai IKM dan logistik," ucapnya.
Menurutnya, Jabar memiliki tantangan cukup berat di sektor ekonomi karena tahun ini ekonomi global dipenuhi ketidakpastian, kemudian Indonesia memasuki tahun politik yang memungkinkan terjadinya banyak perubahan kebijakan.
Dia meminta agar Pemprov Jabar memfokuskan kerja pengendalian inflasi pada pemenuhan dan ketersediaan bahan pokok. Dengan kondisi ini, artinya pemerintah harus memperbanyak stok barang. Sebab, dengan kondisi barang yang banyak maka stabilitas harga bisa lebih dikendalikan.