5. Tekanan global berisiko membesar
Sungguh pun perekonomian triwulan II 2022 mampu tumbuh di atas 5 persen dan berada dalam mode ekspansi, namun tantangan ke depan tidak akan ringan. Salah satu tantangan yang akan dihadapi di triwulan III dan IV 2022 adalah persoalan ketidakpastian global yang masih menggelayuti perekonomian dunia sejauh ini.
Dari sisi geopolitik, belum berakhirnya perang Rusia-Ukraina membuat gejolak ekonomi belum akan reda. Situasi menjadi lebih rumit saat tensi geopolitik antara Taiwan dan China semakin membara di semester II 2022. Dari sisi keuangan, agresivitas kenaikan suku bunga acuan The Fed masih akan terus berlangsung sampai ada tanda-tanda tekanan inflasi di Amerika mereda. Ini mengindikasikan akan adanya peningkatan volatilitas keuangan di semester II 2022 dan bahkan tahun depan.
6. Pertumbuhan Tinggi, Inflasi Tinggi
Meski pertumbuhan ekonomi tinggi namun inflasi juga tinggi. Hingga akhir kuartal II 2022, inflasi telah mencapai 4,35 persen (yoy, Juni 2022) dan bahkan 4,9 persen (yoy, Juli 2022). Bagi masyarakat bukan inflasi inti yang dianggap rendah yakni sebesar 2,63 persen (yoy, Juni 2022), namun juga inflasi bergejolak sebesar 10,07 persen. Penyebabnya terjadi kenaikan harga bawang merah, cabe merah dan keriting, telur dan daging ayam. Selain disebabkan persoalan cuaca dan iklim namun ketidakmampuan pemerintah mengatasi persoalan tersebut bertahun-tahun dan tidak ada terobosan massal hingga saat ini.
(DES)