Menurutnya, pola kerja sama Indonesia dan Afrika tidak saja dalam bentuk perdagangan atau ekspor/impor, namun bisa juga melalui skema investasi di sektor pangan. Sehingga, Indonesia ambil bagian dalam rantai pasok (supply chain) global.
"Mereka (Afrika) ada surplus daging, kita impor daging, yah coba kita trade (tukar). Mungkin enggak trade pakai uang, trade pakai investasi, pembayarannya pakai daging, kan enggak apa-apa, toh kita butuh," ucapnya.
Dari perluasan pasar ini, Erick pun meminta BUMN menyiapkan berbagai kemungkinan agar siap manakala mendapat penugasan dari negara.
"Nah ini tadi saya sampaikan bahwa siap kita ditugaskan, investasi Pertamina juga di mana-mana di Afrika tadi saya paparkan," jelasnya.
"Tapi ini menjadi bentuk pemikiran bagaimana kita bisa masuk memperbaiki juga supply chain kita. Jadi bukan sekadar pengembangan pasar, sekadar untung saja, tetapi untungnya harus memperbaiki supply chain kita," lanjut dia.
(YNA)