Padahal, PMN yang diajukan Kementerian BUMN sebelumnya mencapai angka Rp67,82 triliun. Meski dana cadangan investasi telah disetujui Kemenkeu, namun harus dibawa ke meja legislatif untuk dibahas lebih jauh
Meski begitu, Arya memastikan Kementerian BUMN akan mendorong agar alokasi dana cadangan investasi digunakan BUMN untuk program yang menjadi prioritas pemerintah.
"Kita akan dari sekitar Rp 67 triliun (PMN yang sebelumnya dipangkas Kemenkeu) itukan kita masih kurang, kita lihat mana-mana yang prioritas. Prioritas yang memang sangat dibutuhkan gitu, itu yang akan dialokasikan," kata dia.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menyebut ada sejumlah program penugasan pemerintah yang dijalankan BUMN yang memerlukan pendanaan yang cukup besar.
Misalnya anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dalam proses audit BPKP dan Komite KCJB lantaran adanya cost overrun atau pembengkakan biaya.