IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka peluang lakukan investigasi dugaan persekongkolan tender pengadaan Electric Multiple Unit (EMU) atau rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.
Dugaan ini diungkapkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Kendati begitu, Erick memastikan PT Kereta Cepat Indonesia China tidak terlibat dalam dugaan fraud atau penyelewengan tersebut.
“Nanti dipelajarin dulu, memang iya bukan BUMN,” kata Erick saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
Proses tender rangkaian kereta Whoosh didasarkan pada business to business (B2B) dan Government to Government (G2G), sehingga jika terjadi praktik penyelewengan makan akan dikenakan sanksi pidana.
“Tergantung, kan itu ada G2G-nya, ada B2B-nya, kalau KCIC-nya saya yakin tidak menyalahgunakan proses tender lah. Nah tetapi kalau masalah antara vendornya itu kan perlu dipelajarin karena pasti ada payung hukumnya karena ini ada G2G-nya,” kata Erick.
Erick menambahkan, pihaknya telah menginstruksikan kepada Deputi Bidang Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan Kementerian BUMN Robertus Billitea agar menginvestigasi atau mempelajari lebih jauh dugaan yang dimaksud.
“Saya tidak mau bicara lebih detail karena ini saya sudah minta Pak Robertus Billitea untuk mempelajari isunya apa. Kita mesti deteksi ulang, ini ada payung G2G, ada juga persamaan daripada teknologi dan lain-lain yang sedang dicek,” kata dia.
Sebelumnya, KCIC mengaku tidak terlibat dalam dugaan persekongkolan pengadaan rangkaian kereta alias Whoosh.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunnisa mengatakan, proses pengadaan penyedia jasa pengangkutan electric multiple unit (EMU) dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Depo Tegalluar dilakukan secara internal oleh CRRC Sifang.
Hal itu bagian pabrikan EMU dan member dari konsorsium High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC). Karena itu Eva memastikan KCIC tidak terlibat dalam proses pengadaan ini.
“Kami klarifikasi secara tegas bahwa tidak ada keterlibatan KCIC dalam proses pengadaan jasa pengangkutan kereta cepat,” kata Eva.
“KCIC tetap berkomitmen untuk memastikan seluruh kegiatan perusahaan di berbagai aspek dilakukan sesuai dengan prinsip dan tata kelola perusahaan yang baik,” katanya.
Menurutnya, pengangkutan EMU berlangsung mulai September 2022 hingga Juni 2023. Hal ini menyesuaikan dengan jadwal kedatangan EMU di Pelabuhan Tanjung Priok. Pada kurun waktu itu, total terdapat 12 EMU yang diangkut dalam beberapa batch ke Depo Tegalluar.
Sesuai kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) antara KCIC dengan konsorsium HSRCC, KCIC menerima EMU dari pabrikan CRRC Sifang dalam kondisi siap operasi dan sudah tersertifikasi oleh lembaga yang berwenang.
(Nur Ichsan Yuniarto)