sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Thohir Pede Ekonomi RI Betah di Level 5 Persen hingga 2045

Economics editor Suparjo Ramalan
10/10/2022 14:26 WIB
Optimistisme tersebut lantaran ada empat aspek yang sudah dilakukan pemerintah.
Erick Thohir Pede Ekonomi RI Betah di Level 5 Persen hingga 2045 (Foto: MNC Media)
Erick Thohir Pede Ekonomi RI Betah di Level 5 Persen hingga 2045 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bertahan di level 5 persen hingga pada 2045. Optimistisme tersebut lantaran ada empat aspek yang sudah dilakukan pemerintah. 

Aspek tersebut yakni hilirisasi sumber daya alam (SDA), sektor pangan dan perikanan, ekonomi digitalisasi, hingga ekonomi dan keuangan syariah. 

“Pertumbuhan ekonomi kita 5 persen setiap tahun sampai 2045 adalah angka yang wajar, tapi tidak mudah bahwa bagaimana dengan kondisi dunia yang terombang-ambing justru kita punya potensi yang terus tumbuh. Kalau kita bisa fokus kepada empat pertumbuhan ekonomi yang kita bisa dorong bersama-sama,” ungkap Erick melalui akun instagram, Senin (10/10/2022). 

Terkait hilirisasi sumber daya alam, Erick memastikan bahan baku atau raw material akan diprioritaskan untuk Industri dalam negeri. Sehingga, ekspor SDM akan ditekan pemerintah. 

Erick mencatat bahan baku dalam negeri yang diekspor dan diperuntukkan bagi industri asing hanya mendorong pertumbuhan ekonomi negara lain. Karena itu, dia memastikan saatnya Indonesia melakukan hilirisasi bahan baku SDA. 

“Satu bagaimana sekarang kita harus memastikan sumber daya alam kita dapat di hilirisasi dan di industrialisasi di Indonesia kita sudah waktunya bahwa sumber daya kita raw material kita tidak boleh dikirim mentah-mentah seperti yang dahulu,” tuturnya.

Untuk sektor pangan, pemerintah berupaya menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Potensi SDA yang dimiliki Indonesia memungkinkan ambisi pemerintah bisa terwujud. 

“Pertumbuhan lain yang kita harapkan bagaimana kita menjadi lumbung pangan dunia. Kelautan kita merupakan ekonomi yang hari ini masih belum mencapai potensinya,” katanya. 

Hal serupa pun akan difokuskan pada ekonomi digitalisasi. Erick mencatat ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai angka Rp 4.500 triliun pada 2030. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

“Ketiga digitalisasi ekonomi. Ekonomi digital kita tahun 2030 akan mencapai 4500 triliun, angka yang luar biasa, ini potensi yang merupakan terbesar di Asia tenggara untuk digital ekonominya 40 persen,” ucap dia.

Aspek terakhir adalah ekonomi dan keuangan syariah yang diyakini mampu mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional. Erick menegakkan pemerintah terus mendorong ekonomi syariah agar tumbuh dan berkembang, bahkan menjadi pemain utama global.

“Jika shalat tiang agama, maka ekonomi syariah adalah salah satu tiang pertumbuhan negara kita. Sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia, sudah waktunya ekosuparnomi syariah bangsa kita memimpin paling depan,” ucap dia. 

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement