Galangan Kapal
Klaster lain yang di-merger yaitu BUMN galangan kapal. Erick mengatakan, perusahaan di bawah naungan PPA akan digabungkan. Aksi korporasi ini dipandang perlu untuk memenuhi kebutuhan kapal di Tanah Air.
Dia mencatat, Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID hingga PT Pertamina (Persero) memerlukan kapal untuk operasional bisnisnya.
Tercatat, ada tiga BUMN galangan kapal yang masuk dalam klaster industri manufaktur (KIM). Ketiganya adalah PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) serta PT Industri Kapal Indonesia (Persero).
Panas Bumi
Proses konsolidasi juga terjadi di sektor panas bumi atau geothermal. Namun, di sektor ini proses integrasi ditempuh melalui pembentukan holding BUMN baru.
Perusahaan yang nantinya masuk dalam holding di antaranya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geo Dipa Energi (Persero) atau Geo Dipa, dan PT PLN Geothermal (Persero).
Menurut dia, saat ini, tahapan pendirian holding tersebut sedang dimatangkan Kementerian BUMN.
"Nantinya yang Geo Dipa, ada juga yang di PLN, ada juga di Pertamina, menjadi satu kesatuan, sebuah grup yang kalau tidak salah bisa menjadi yang terbesar di dunia," ucap Erick.
Menteri BUMN mengungkapkan, proses pembentukan sudah disepakati bersama dengan Kementerian Teknis, salah satunya Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Langkah itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Geothermal merupakan base load atau beban listrik dasar, di mana, jumlah permintaan minimum yang harus dipenuhi suatu sistem tenaga listrik dalam jangka waktu tertentu. Karena itu, panas bumi bukan dalam pendekatan intermiten, seperti solar.
(FRI)