"Kunjungan kerja kami ini untuk memastikan proyek berjalan dengan baik dan tepat waktu. Kalau ada yang perlu dibantu oleh Pemerintah, sebaiknya segera disampaikan agar bisa ditindaklanjuti. Kita ini satu tim, bekerja dengan tujuan yang sama yaitu memenuhi kebutuhan nasional. Pipa CISEM tidak hanya diperlukan oleh industri dan masyarakat, tetapi juga jaringan gas rumah tangga," lanjut Tutuka.
Di tempat yang sama, Inspektur Jenderal Kementerian ESDM Akhmad Syahroza menyampaikan bahwa Kementerian ESDM mendapat amanah untuk membangun infrastruktur ini dan agar pemanfaatannya optimal, pembangunannya harus terintegrasi dari hulu ke hilir.
Syahroza menambahkan, industri di kawasan Kendal dan Batang sebagai salah satu pengguna gas yang dialirkan melalui pipa CISEM ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah atau meningkatkan daya saing, menumbuhkan lapangan kerja baru dan pada akhirnya meningkatkan iklim investasi.
Syahroza juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara pelbagai pihak yang terkait dalam pembangunan proyek pipa ini. Selain itu juga harus ada laporan mingguan ke Ditjen Migas terkait perkembangan proyek.
Selain Inspektur Jenderal Kementerian ESDM Akhmad Syahroza, nampak hadir pula dalam kunjungan kerja ini, Sesditjen Migas Setyorini Tri Hutami, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman, Irat IV Alimuddin Baso, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Minyak dan Gas Bumi, Nanang Untung dan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring & Evaluasi Pembangunan Infrastruktur, Simon Himawan, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pihak terkait lainnya.
(DKH)