"Salah satu isi POD adalah konten untuk menginjeksikan carbon capture. Kan sebelumnya enggak ada di tahun 2019, karena belum ada cerita mengenai carbon emission di industri migas. Nah sekarang shareholder Inpex minta itu,” kata Arifin.
Rencana penerapan carbon capture ini membawa konsekuensi terhadap perhitungan biaya. Pemerintah masih akan melihat perhitungan keekonomiannya.
“Kita akan lihatlah keekonomiannya gimana,” tutup Arifin.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong agar pembangunan Lapangan Abadi Blok Masela dapat segera terselesaikan.
“Blok Masela itu terus kita dorong, yang semula dulu sebetulnya sudah akan jalan Inpex kemudian Shell, tetapi karena saat itu harganya (minyak) rendah sehingga ada satu yang mundur, pengerjaannya juga ikut mundur,” ujar Presiden.
“Partner yang baru terus kita dorong agar segera terbentuk lagi, sehingga segera dimulai Blok Masela,” tambah Presiden.