sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Fluktuasi Harga Batu Bara Lima Tahun Terakhir, Paling Moncer Tembus USD330 per Ton

Economics editor Kurnia Nadya
04/04/2023 18:25 WIB
HBA berfluktuasi selama lima tahun terakhir, namun kenaikan signifikan terjadi pada 2022.
Fluktuasi Harga Batu Bara Lima Tahun Terakhir, Paling Moncer Tembus USD330 per Ton. (Foto: MNC Media)
Fluktuasi Harga Batu Bara Lima Tahun Terakhir, Paling Moncer Tembus USD330 per Ton. (Foto: MNC Media)

IDXChannelHarga batu bara acuan memang berfluktuasi sepanjang lima tahun belakangan, namun perubahan harga tertinggi terjadi secara beruntut—juga dengan nilai yang signifikan—pada 2022. 

Pada tahun lalu, harga batu bara acuan yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya sempat menyentuh titik tertinggi pada USD330,97 per ton, tepatnya pada Oktober 2022. Namun angka itu tak bertahan lama, HBA November lantas menurun menjadi USD308,2 per ton, dan kemudian kembali turun sebesar 8,67% menjadi USD281,48 per ton. 

Konflik antara Ukraina dan Rusia yang memicu fluktuasi harga gas di Eropa adalah salah satu faktor yang mengerek harga batu bara pada Oktober tahun lalu. Selain itu, kenaikan HBA juga sejalan dengan kenaikan rata-rata indeks bulanan penyusunannya. 

Tercatat pada periode yang sama, Indonesia Coal Index (ICI) naik 3,63%, Platts naik 4,41%, NEX (Newcastle Export Index) naik 3,08%, sementara GNCC (Globalcoal Newcastle Index) naik 3,98%. 

Selama lima tahun terakhir, para pengusaha baru mencecap cuan dari kenaikan harga batu bara yang sangat signifikan pada 2022. Sebab sepanjang 2019 harga acuan terus menyusut sejak awal tahun, dengan titik terendahnya pada USD64,80 per ton (Oktober). 

Tahun 2020 pun pergerakan harga acuan emas hitam ini masih lesu, yakni masih bergerak di kisaran USD60 per ton. HBA menyentuh titik terendahnya pada USD49,42 per ton (September) saat itu, dan sampai pada titik tertinggi pada USD67,08 per ton (Maret). 

HBA mulai perlahan terkerek pada 2021, seiring aktivitas penduduk dunia dan masyarakat mulai menyesuaikan dengan pandemi, aktivitas industri pun kembali bergerak kendati dengan batasan tertentu. 

Harga batu bara kembali menguat memasuki awal 2023, pada Januari, Kementerian ESDM menetapkan harga acuan sebesar USD305,21 per ton. Kali ini, penguatan harga dipengaruhi oleh faktor cuaca yang mengganggu kelancaran angkutan batu bara di Australia. 

Sementara HBA pada Februari 2023 menurun menjadi USD277,05 per ton. Kembali melemah setelah sempat menguat selama satu bulan. Dilansir dari esdm.go.id (4/4), ada beberapa hal memengaruhi penurunan HBA saat itu. 

Faktor yang memengaruhi penurunan HBA adalah cuaca Eropa yang sudah mulai menghangat, di samping itu pelemahan harga gas alam juga turut memberi dampak pada HBA Februari. 

Demikianlah ulasan singkat tentang fluktuasi harga batu bara acuan selama lima tahun terakhir di Indonesia. (NKK)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement