Kukuh menambahkan, permasalahan turunnya penjualan mobil nasional ini dikarenakan gap pendapatan rumah tangga dengan harga mobil baru terlalu jauh. Jurang antara pendapatan per kapita masyarakat dengan harga mobil baru juga semakin melebar.
Dia juga menjelaskan kelompok masyarakat milenial yang notabene secara kuantitas, terbanyak di Indonesia. Berdasarkan catatan, kelompok milenial diperkirakan sebanyak 50 Juta orang dari total populasi di Indonesia.
"Kenaikan harga mobil yang tidak sebanding dengan pendapatan per kapita masyarakat, mengakibatkan masyarakat milenial enggan membeli mobil baru," kata Kukuh.
Kukuh menjelaskan, gap antara harga jual mobil baru dengan pendapatan per kapita masyarakat, masih menjadi hal yang dominan berpengaruh dalam tingkat penjualan nasional.
"Kenaikan harga mobil itu mencapai 7 persen, sementara kenaikan pendapatan lebih tinggi dari rata-rata inflasinya," kata dia.
(NIY)