sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gandeng CEXIM Bank, INA Genjot Investasi di Infrastruktur dan Energi Terbarukan

Economics editor Ikhsan Permana SP/MPI
11/09/2023 18:21 WIB
Baik INA maupun CEXIM juga menjajaki peluang untuk pembiayaan proyek-proyek strategis di berbagai wilayah di Indonesia.
Gandeng CEXIM Bank, INA Genjot Investasi di Infrastruktur dan Energi Terbarukan (foto: MNC Media)
Gandeng CEXIM Bank, INA Genjot Investasi di Infrastruktur dan Energi Terbarukan (foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia Investment Authority (INA) resmi menggandeng China Export Import (CEXIM) Bank untuk menggarap sejumlah proyek bersama.

Kolaborasi keduanya diharapkan dapat mendongkrak kerja sama investasi di bidang infrastruktur, sumber daya energi terutama pada energi baru terbarukan (EBT), serta sektor informasi dan komunikasi di Indonesia.

Tidak hanya memperkuat kemitraan secara ekonomi, kolaborasi INA-CEXIM Bank juga diyakini bakal memperdalam hubungan kerja sama kedua negara.

"Perjanjian ini menandakan lebih dari sekadar peluang investasi bersama, melainkan merupakan perwujudan komitmen bersama untuk pertumbuhan berkelanjutan, pembelajaran dan kemakmuran bersama," ujar Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, dalam keterangan resminya, Senin (11/9/2023).

Menurut Ridha, potensi investasi bersama akan diarahkan pada proyek-proyek yang berlokasi di Indonesia, atau pada dana kelolaan investasi (fund) yang secara khusus menargetkan proyek-proyek tersebut.

Baik INA maupun CEXIM juga menjajaki peluang untuk pembiayaan proyek-proyek strategis di berbagai wilayah di Indonesia.

"Dengan menggabungkan kekuatan, wawasan, dan visi INA dan CEXIM, kami bertujuan berinvestasi pada proyek-proyek penting yang akan menjadi pencapaian penting dalam perjalanan bilateral, mengarahkan kedua institusi dan negara menuju kolaborasi yang bermakna di tengah lanskap global yang terus berkembang," tutur Ridha.

Ridha menjelaskan, cakupan investasi dalam kerja sama tersebut meliputi berbagai kelas aset, seperti saham biasa, saham preferen, dan instrumen utang yang dapat dikonversi.

Kedua korporasi berkomitmen untuk menyalurkan dana dengan cara yang tidak hanya memastikan imbal balik optimal dengan risiko yang terukur, tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan dan kolaborasi. 

"Pendekatan ini dirancang untuk memanfaatkan kekuatan dan pengalaman unik dari kedua pihak dan mencapai tujuan yang selaras bagi keduanya," tutur Ridha.

Sementara, Vice President CEXIM, Chen Bin, mengatakan bahwa kedua pihak memiliki kesesuaian dalam berbagai bidang, seperti infrastruktur baru dan pembangunan hijau. 

"Kami akan bersinergi dengan INA untuk memperdalam kerja sama dan bersama-sama berkontribusi secara positif terhadap pelaksanaan Inisiatif Pembangunan Global dan mendorong pembangunan global yang harmonis, terpadu, dan inklusif," ujar Bin.

Menurut Bin, pihaknya telah mengidentifikasi potensi China-ASEAN Investment Cooperation Fund II (CAF II), sebagai kendaraan utama untuk berinvestasi berdasarkan perjanjian ini. 

Pada KTT ASEAN 2022 lalu, Perdana Menteri China saat itu, Li Qiang, telah mengumumkan adanya komitmen sebesar USD1 miliar melalui CAF II.

Komitmen tersebut berfokus pada proyek infrastruktur dan sumber daya energi di kawasan ASEAN dan didukung oleh pemain besar seperti China Gezhouba Group, China Road and Bridge Corp, dan ESR Group. 

"Sebagai bagian dari kolaborasi ini, CEXIM menunjukkan komitmen dengan menyatakan keinginannya untuk menggerakan afiliasinya, termasuk melalui CAF II, untuk mempertimbangkan peluang investasi di Indonesia," pungkas Bin. (TSA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement