sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gara-Gara Kenaikan Suku Bunga The Fed, Penjualan Rumah di AS Lesu 

Economics editor Dian Kusumo
29/12/2022 11:33 WIB
Kontrak-kontrak untuk membeli rumah-rumah yang bukan baru di AS turun lebih jauh dari yang diperkirakan pada bulan November
Gara-Gara Kenaikan Suku Bunga The Fed, Penjualan Rumah di AS Lesu . (Foto: MNC media)
Gara-Gara Kenaikan Suku Bunga The Fed, Penjualan Rumah di AS Lesu . (Foto: MNC media)

IDXChannel  - Kontrak-kontrak untuk membeli rumah-rumah yang bukan baru di AS turun lebih jauh dari yang diperkirakan pada bulan November, merosot dalam enam bulan berturut-turut. Ini merupakan indikasi terbaru dari dampak buruk besar dan kuat dari kenaikan suku bunga Federal Reserve terhadap pasar perumahan ketika bank sentral berupaya menekan inflasi.

National Association of Realtors (NAR), Rabu (28/12) mengatakan Indeks Penjualan Rumah yang Tertunda, berdasarkan kontrak yang ditandatangani, turun empat persen menjadi 73,9 bulan lalu dari penjualan bulan Oktober yang sudah direvisi menjadi 77,0. Data bulan November merupakan yang terendah, di samping penurunan singkat pada bulan-bulan awal pandemi, sejak NAR meluncurkan indeks tersebut pada tahun 2001.

Ekonom yang disurvei oleh kantor berita Reuters memperkirakan kontrak-kontrak yang akhirnya menjadi penjualan setelah periode satu atau dua bulan, akan turun 0,8 persen. Penjualan rumah yang masih tertunda turun 37,8 persen pada bulan November berdasarkan analisa per tahun.

"Penjualan rumah yang tertunda, mencatat bulanan terendah kedua dalam 20 tahun karena naiknya suku bunga pada salah satu rekor tercepat tahun ini, yang secara drastis memangkas jumlah penandatanganan kontrak untuk membeli rumah," kata Kepala Ekonom NAR Lawrence Yun. "Penjualan rumah dan menurunnya pembangunan telah merusak aktivitas ekonomi yang lebih luas."

Kontrak-kontrak menurun di empat wilayah, dengan penurunan terbanyak 7,9 persen di wilayah Timur Laut AS. Empat wilayah AS itu juga mencatat penurunan tahunan dua digit, dengan penandatanganan kontrak di wilayah Barat AS sejauh ini turun 45,7 persen, yang merupakan penurunan regional terbesar.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement