Ditemui terpisah, Direktur Keuangan GIAA Prasetio mengungkapkan, biaya sewa satu unit pesawat berkisar USD200 ribu hingga USD500 ribu per bulan. Dengan demikian, GIAA diperkirakan merogoh kocek Rp3,19 miliar hingga Rp8 miliar untuk satu unit pesawat setiap bulannya.
“Kami sewa pesawatnya, jadi itu masuknya opex bukan capex,” kata Prasetio.
Lebih lanjut, armada baru perseroan akan datang secara bertahap di sepanjang 2024. Dengan adanya proyeksi penambahan pesawat tersebut, Garuda Indonesia sebagai mainbrand diperkirakan dapat mengoperasikan hingga 80 pesawat pada akhir 2024.
Begitu pula di 2024 ini, GIAA menargetkan jumlah penumpang dapat tumbuh 40% di sepanjang tahun 2024 ini. Target ini sejalan dengan tren kinerja positif yang dicetak perseroan hingga kuartal pertama tahun 2024.