sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gawat, Serangan Siber ke Lembaga di Indonesia Lebih Tinggi 754 Persen dari Global

Economics editor Dyah Ratna Meta
16/09/2021 11:28 WIB
Tercatat bahwa organisasi di Indonesia mengalami 746% lebih banyak serangan siber dari rata-rata global.
Gawat, Serangan Siber ke Lembaga di Indonesia Lebih Tinggi 754 Persen dari Global (Dok.MPI)
Gawat, Serangan Siber ke Lembaga di Indonesia Lebih Tinggi 754 Persen dari Global (Dok.MPI)

IDXChannel - Selama enam bulan terakhir, organisasi di Indonesia mengalami 746% lebih banyak serangan siber dari rata-rata global. Ini terjadi di tengah maraknya perusahaan memberlakukan WFH.

Deon Oswari selaku Country Manager Indonesia, Check Point Software mengatakan, di antara ancaman siber yang paling sering dihadapi yakni Remote Code Execution, yang berdampak pada 62% organisasi dalam 6 bulan terakhir. 

"Remote Code Execution adalah serangan siber yang terjadi ketika penyerang mengeksekusi perintah dari jarak jauh terhadap perangkat korban atau target, biasanya setelah host mengunduh malware berbahaya," ujar Deon, Kamis, (16/8/2021).

Menurut Deon, Check Point Threat Intelligence Report juga mengungkapkan, tiga industri yang paling terdampak di Indonesia adalah bidang pemerintah atau militer, manufaktur, dan perbankan, yang masing-masing menerima 686%, 403%, dan 313% lebih banyak serangan per minggunya jika dibandingkan dengan rata-rata global pada setiap sektor.

Di tengah pandemi, peralihan ke kerja dari rumah (remote working) telah mempercepat 'transformasi digital' di Indonesia. Oleh karena itu, para pelaku kejahatan siber telah mengadaptasi praktik kerja mereka dengan cara memanfaatkan peralihan ini untuk membidik jaringan distribusi perusahaan dan jaringan mitra-mitra organisasi, untuk mencapai kerusakan maksimal.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement