Bergeser ke Transmart di Pasaraya Blok M Jakarta, gerai di sana ternyata sudah tutup. Seorang petugas keamanan yang ditemui menginformasikan, Transmart Pasaraya Blok M sudah sekitar satu tahun tidak lagi beroperasi.
Kabar sepinya beberapa gerai Transmart viral di Twitter setelah diunggah oleh akun @Strategi_Bisnis. Saat berita ini ditulis, video dalam postingan itu telah ditonton 1,7 juta kali dan di-retweet 2.900 kali.
Beberapa warganet yang berkomentar mengulas kondisi Transmart saat ini antara lain karena faktor pencahayaan dan harga.
Di gerai Transmart Cijantung, Jakarta Timur, suasana tak jauh berbeda. Terlihat hanya ada dua orang yang sedang berbelanja kebutuhan pokok di sana.
Sedikitnya tujuh pegawai sedang melakukan pekerjaan mereka. Seorang pelayan toko tampak merapikan barang-barang di area bumbu dapur. Seorang petugas keamanan berjaga di area pintu masuk. Satu orang kasir melayani transaksi di area kasir. Hanya satu dari enam loket kasir yang dioperasikan.
Gerai Transmart (Foto: MPI)
Meskipun sepi pembeli, semua rak dan etalase terisi dengan rapi seperti snack, makanan pokok, barang elektronik, termasuk di area basahan seperti daging, ikan, sayur hingga telur.
Hanya beberapa barang terlihat berserakan di lantai lorong perabotan rumah tangga.
Sementara itu, gerai Transmart di lantai LG Tamini Square, Jakarta Timur, sudah tak beroperasi. Seorang penjaga toko di depan gerai tersebut mengungkapkan, Transmart di sana sudah tutup permanen sejak sekitar dua bulan lalu.
Brand Transmart nampak masih terpasang di bagian atas dinding depan gerai. Rolling door tertutup rapat.
Apa Kata Transmart?
MNC Portal Indonesia telah berupaya meminta tanggapan dari Satria Hamid Ahmadi, Vice President Corporate Communication PT Trans Retail Indonesia, mengenai hal ini.
Namun hingga berita ini diturunkan, Satria belum merespons telepon maupun daftar pertanyaan yang diajukan melalui pesan singkat.
Head of Bazaar untuk Koridor Furnitur Transmart Trans Park Juanda, Robertus Herdian yang ditemui MNC Portal mengatakan, fenomena menurunnya jumlah pembeli tak hanya terjadi di Transmart, tapi juga dialami sejumlah gerai ritel modern lainnya. Dan ini hal lumrah.
"Khusus bagian furnitur, tantangan kami adalah beberapa brand kompetitor lain. Tapi kami yakin selera dan pilihan konsumen berbeda-beda," ujarnya.
(Penulis: Dinar Fitra/Ikhsan Permana/Heri Purnomo)
(FAY)