"Kalau nanti jadi karyawan tetap maka jumlah driver akan menyusut. Tidak mungkin semuanya jadi karyawan tetap," kata dia.
"Kemudian jadi sulit karena ada hak dan kewajiban. Terus nantinya jadi ojol enggak segampang sekarang, karena nanti akan ada seleksi, ada interview, bisa terbayang nantinya bakal ada teman yang tak terakomodir," lanjutnya.
Di samping itu, dampak negatif lain juga disebutnya akan dirasakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Jika jumlah driver menyusut akibat adanya pembatasan kuota serta seleksi yang ketat, maka kemampuan UMKM untuk dapat melayani pesanan pun akan berkurang, yang pada akhirnya juga berpengaruh pada performa bisnis mereka.
"Ini bisa berdampak negatif, termasuk terhadap UMKM dan merchant GrabFood karena pesanan makanan juga bisa berkurang,” kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)