IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut ada lima risiko utama yang akan dihadapi Indonesia pada 2025. Salah satunya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan.
Perry menyebut ekonomi Indonesia stagnan berdasarkan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2025 yang menargetkan di 5,1-5,5% yoy karena pertumbuhan ekonomi global melambat.
"Tidak hanya stagnannya tapi juga negara-negara mitra dagang utama kita pertumbuhannya juga melambat, seperti Amerika akan melambat dari tahun ini 2,5% sampai 1,9%," kata Perry dalam Rapat Kerja Komisi XI dengan pemerintah, Rabu (5/6/2024).
Perry melanjutkan China dari 4,7% ke 4,1%. Jepang agak lebih baik tetapi negeri Sakura itu di 0,9-1,1%.
"Tapi yang menjadi suatu harapan adalah 6,6% dari India. Intinya apa? kondisi pertumbuhan ekonomi global ini tentu saja akan berpengaruh sumber-sumber pertumbuhan dari ekspor yang memerlukan suatu kerja keras supaya menjadi pendukung pertumbuhan," jelas Perry.
Selain pertumbuhan ekonomi, harga komoditas juga berdampak pada inflasi global yang turunnya sangat lambat. Tentunya, menurut Perry ini juga berdampak bagaimana Indonesia mengendalikan inflasi di dalam negeri yang berkaitan dengan harga minyak dan pangan.