Kemudian berkaitan dengan suku bunga AS atau Fed Fund Rate (FFR) yang diperkirakan BI baru akan turun pada akhir tahun ini sekitar 25 basis poin dan sekitar 50 basis poin pada semester I 2025.
"Dari kemungkinan FFR di tahun depan, itu masih berkisar 4,75% dan ini berdampak juga suku bunga yield pemerintah Amerika Serikat yang tinggi, dan itu akan berdampak kepada financing dari APBN kita," ungkap Perry.
Perry juga mengungkapkan nilai tukar dolar AS yang kuat dan masih berdampak kepada tekanan-tekanan dari nilai tukar dunia termasuk rupiah.
Terakhir, risiko global dan geopolitik yang tinggi berdampak pada arus modal yang terus masuk untuk stabilitas kita.
"Inilah lima hal yang berpengaruh pada Asumsi Makro yang kita sampaikan yaitu pertumbuhan (ekonomi), nilai tukar dan inflasi," pungkasnya.
Komisi XI menggelar Raker bersama dengan Menteri Keuangan RI, Menteri PPN, Gubernur Bank Indonesia, Dewan Komisioner OJK, dan Rapat Dengar Pendapat dengan Plt. Kepala BPS, terkait Pembahasan Asumsi Dasar dalam Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2025.
(FRI)