Padahal Proyek ini sudah memakan biaya hingga Rp12,5 triliun yang diambil dari APBN dan saat ini hanya jumlah penumpang hanya 10 persen perhari.
Menurutnya, paling penting ialah harus adanya visi dan misi yang selaras antara pemerintah daerah maupun pusat, baik untuk pembangunan inftastruktur yang menggunakan APBN maupun APBD.
"Makanya kalau bangun di daerah itu perlu komitmen, jangan sampai ganti kepala daerah ganti kebijakan, itu mengacaukan program yang sudah bagus," sambung Djoko. (RAMA)