IDXChannel - Langkah pemerintah China dengan memprotes pengeboran minyak di Laut Natuna menuai reaksi keras dari parlemen. Salah satunya dilakukan oleh Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan, yang mencibir klaim tersebut.
Syarief mengatakan, kliam China atas Laut Natuna Utara sebagai kedaulatannya atas dasar sembilan garis putus-putus (nine-dash-line) merupakan tindakan yang agresif. Guna menghadapinya, Indonesia perlu memperkuat kapasitas militer, terutama di wilayah yang juga diklaim oleh China.
“Tidak sekali ini saja China menunjukkan inkonsistensinya. Saya khawatir China juga sudah punya rencana tertentu untuk menegaskan klaimnya di wilayah absah di banyak negara, termasuk Indonesia. Bagi Indonesia, tidak ada langkah lain kecuali mempersiapkan kekuatan militer secara penuh untuk menolak semua klaim China itu. Indonesia harus tegas dan nyata bersiap-siap,” tandas Syarief, dikutip dari keterangannya, Senin (6/12/2021).
Lanjutnya, kekuatan Badan Keamanan laut (Bakamla), TNI AL, Pol Air, dan segenap komponen pertahanan lainnya harus dikerahkan secara optimal agar China tidak semakin semena-mena dengan Indonesia.
Pemerintah jangan hanya berhenti pada retorika diplomatik, namun nyata menunjukkan kesiapan militer Indonesia menghadapi kemungkinan terburuk. Menurut Syarief, China tidak pernah berubah dan kerap menunjukkan sikap ekspansifnya di wilayah kedaulatan banyak negara.