Barat juga berusaha membatasi ekspor gas alam dan minyak Rusia. Mayoritas perusahaan Barat telah hengkang dari Negeri Beruang Merah tersebut.
“Saya tidak bisa mengatakan sanksi berdampak besar pada saya,” Nikolai Zlatarev, seorang warga Moskow yang bekerja di bidang pendidikan, dilansir dari Al Jazeera pada Jumat (15/3/2024).
Sejumlah faktor menopang ekonomi Rusia di tengah banyaknya sanksi Barat, termasuk tingginya harga komoditas dan peningkatan belanja militer.
Sekolah Ekonomi Kyiv memperkirakan bahwa Moskow menghasilkan USD178 miliar dari penjualan minyak tahun lalu dan pendapatan tersebut dapat meningkat menjadi USD200 miliar pada 2024 – tidak jauh dari USD218 miliar yang diperoleh pada 2022.
Namun dampak konflik yang berkepanjangan, dan kemungkinan sanksi yang lebih besar, berisiko melemahkan ekonomi Rusia dalam jangka menengah. (WHY)