Menurutnya, konsumen Pertamax sudah terbiasa dengan kenaikan ataupun penurunan harga dalam jangka waktu yang tidak begitu lama. Sebab, harganya yang tergantung dengan kondisi minyak dunia.
Adapun variabel yang mempengaruhi harga Pertamax, sambungnya, terdiri dari Indonesian Crude Price (ICP), penguatan kurs Rupiah terhadap dolar AS, hingga tingkat inflasi di dalam negeri.
"Jadi variabel yang paling besar adalah harga minyak dunia. Andai harga minyak dunia naik atau turun, maka Pertamax harus menyesuaikan," pungkasnya.
Sebagai informasi, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) umum per 1 Juni 2023.
Dilansir dari laman resmi perusahaan, Pertamina menurunkan harga keempat jenis BBM-nya yakni RON 92, Pertamax Turbo, Dexlite hingga Pertamina Dex. Misalnya harga Pertamax, yang mengalami penurunan dari harga semula Rp13.300 per liter menjadi Rp12.500 per liter.
(YNA)