Amalia bilang, komoditas lainnya yang juga memberikan andil deflasi adalah tarif angkutan antar kota dengan andil deflasi 0,03%, tarif angkutan udara dengan andil deflasi 0,02%, serta tarif kereta api dengan andil deflasi 0,01%.
"Selain itu terdapat juga komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain emas perhiasan, bawang merah dan cabai merah dengan andil inflasi masing-masing 0,05 %," imbuhnya.
Amalia juga menyebutkan sebaran inflasi bulanan berdasarkan wilayah, dimana 24 dari 28 provinsi mengalami inflasi, sedangkan 14 lainnya mengalami deflasi.
Dia bilang, inflasi tertinggi sebesar 2,00 % terjadi di Papua Selatan sementara deflasi terdalam terjadi di Banten sebesar 0,52 %.
(RFI)