Karena memiliki risiko yang cukup tinggi dari sifat harganya yang sangat fluktuatif. Menurut Tongam menjadi penting untuk masyarakat mendapatkan edukasi terlebih dahulu sebelum memilih aset tersebut sebagai instrumen investasi.
"Karena para pelaku yang menawarkan token ini hanya kebutuhan bisnis semata, mereka tidak mengedukasi masyarakat, tidak ada edukasi masyarakat bahwa ini risiko tinggi," lanjutnya.
Disamping itu Tongam menjelaskan sosok public figur seperti Anang yang menjual dan mempromosikan aset Kripto melalui media sosialnya memiliki pengaruh kuat pada pengikutnya. Jika para pengikutnya tersebut tertarik dan tergiur untuk membeli tanpa di dasari edukasi yang tentang risikonya, maka menjadi hal berbahaya untuk masyarakat.
"Crypto ini memang kita perlu mendidik masyarakat kita, aset crypto, trading, robot trading, karena masyarakat kita banyak yang ikut ikutan, tidak mengetahui trading," pungkas Tongam.
(NDA)