sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga-Harga di Tokyo Naik di Awal 2025 Bikin Biaya Hidup Makin Tinggi

Economics editor Ibnu Hariyanto
31/01/2025 10:52 WIB
Harga-harga barang di Tokyo meningkat di awal 2025. Situasi ini membuat biaya hidup di Ibu Kota Jepang semakin tinggi.
Harga-harga barang di Tokyo meningkat di awal 2025. Situasi ini membuat biaya hidup di Ibu Kota Jepang semakin tinggi. (foto: MNC Media)
Harga-harga barang di Tokyo meningkat di awal 2025. Situasi ini membuat biaya hidup di Ibu Kota Jepang semakin tinggi. (foto: MNC Media)

IDXChannel- Harga-harga barang di Tokyo meningkat di awal 2025. Situasi ini membuat biaya hidup di Ibu Kota Jepang semakin tinggi.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (31/1/2025), Kementerian Dalam Negeri Jepang menyebut harga-harga konsumen tidak termasuk makanan segar di Tokyo naik 2,5 persen di Januari dari tahun sebelumnya. Ini jadi laju tercepat sejak Februari 2024.

Lalu kenaikan harga secara keseluruhan juga melesat hingga 3,4 persen. Ini juga jadi lonjakan tercepat dalam dua tahun terakhir disebabkan harga makanan segar melonjak.

Situasi itu juga membuat biaya hidup di Tokyo naik karena harga makanan olahan yang melonjak. Hal ini disebabkan harga beras naik signifikan 73 persen dari tahun sebelumnya. Makanan segar juga melonjak 24 persen karena harga buah dan sayuran terus meningkat.

Selain itu, angka-angka inflasi Tokyo terbaru mengindikasikan tekanan inflasi masih tinggi. Hal itu merupakan faktor yang membuat Bank of Japan (BOJ untuk menaikkan biaya pinjaman ke level tertinggi sejak tahun 2008.

"Dengan kenaikan harga makanan seperti beras dan subsidi pemerintah untuk energi yang menghilang, saya rasa persepsi konsumen mengenai inflasi jauh lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh data," kata ekonom Dai-Ichi Life Research Institute, Hideo Kumano.

Hideo Kumano pun menilai BOJ harus menaikkan suku bunga secara berkala.

"Saya rasa BOJ tidak memiliki alasan untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga dan akan terus menaikkan suku bunga secara berkala," katanya.

Para ekonom di Jepang berdasarkan survei Bloomberg menyebut Juli adalah waktu yang paling mungkin untuk BOJ kembali menaikan suku bunga berikutnya.

Lalu pada September dipandang sebagai bulan yang paling mungkin untuk bertindak. Namun, para ekonom menilai jika memang sangat dibutuhkan, BOJ bisa kembali menaikan suku bunga paling cepat di April.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement