IDXChannel - Harga minyak dunia yang terus melambung sehingga mempengaruhi harga keekonomian Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Untuk BBM jenis pertamax, misalnya, pemerintah bahkan telah memperkirakan bahwa harga keekonomiannya bakal berpotensi melonjak hingga lebih dari Rp16.000 per liter.
Terkait lonjakan harga tersebut, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, pun turut angkat bicara. “Pertamax kan BBM non subsidi. Selagi yang naik harga BBM non subsidi, wajar karena memang mengikuti harga pasar. Dan tidak membebani (masyarakat) karena pembelinya (masyarakat) menengah ke atas," ujar Piter, kepada media, Sabtu (26/3/2002).
Berbeda jika yang dinaikkan adalah harga BBM jenis pertalite yang menurut Piter konsumennya lebih banyak masyarakat menengah ke bawah. Dengan demikian bila harga pertalite dinaikkan, Piter yakin dampaknya bakal lebih besar dirasakan oleh masyarakat luas.
“Tapi tidak untuk pertamax. Jadi Harus dibedakan antara pertalite dan pertamax. Walaupun sama-sama non subsidi, tetapi pertalite lebih banyak dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke bawah,” tutur Piter.
Meski begitu, dalam wacana kenaikan ini Pertamina kerap dinilai tidak konsisten. Pihaknya mengharapkan pertamina bisa menjadi BUMN yang bisa berkompetisi di level global.