“Hal ini sekali lagi menggambarkan bahwa minerba masih menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam menghasilkan devisa negara," jelasnya dalam Konferensi Pers Capaian Tahun 2022 dan Program Kerja Tahun 2023 Subsektor Minerba di Kantornya, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Lebih lanjut, dia menyebut realisasi investasi subsektor minerba hingga 31 Desember 2022 mencapai USD5,69 miliar atau sekitar Rp85,45 triliun. Capaian ini lebih besar dibandingkan rencana 2022 USD5,01 miliar.
Ridwan pun optimistis industri minerba semakin lama akan semakin membaik. Terutama terkait program hilirisasi, smelter, hingga penghentian pertambangan ilegal.
“Sehingga penerimaan negara termasuk upaya kita pertahankan kelestarian lingkungan makin lama makin baik," ujarnya.
(FRI)