"Saya jelaskan USD6 miliar dulu, perhitungan cost itu ada 3 hal utama, pertama aspek geografis pembangunan. Karena memang ternyata ada tantangan di lapangan itu lebih berat dari yang dibayangkan," tutur dia.
Dia mengaku banyak komponen pembangunan lain yang tidak masuk dalam anggaran awal. Salah satunya sewa sinyal GSM 5 megahertz ke Telkom Indonesia untuk operasi Kereta hingga biaya investasi transmisi listrik milik PLN.
Komponen lain adalah harga pembebasan lahan yang naik signifikan.
"Ada juga perhitungam pembebasan tana fasilitas sosial umum yang underestimated, termasuk relokasi sutet PLN yang lebih mahal," ucap Tiko
(SLF)