sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Makin Mahal, RI Masuk Jajaran Top 3 Negara Importir Beras Global

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
26/02/2024 11:11 WIB
Indonesia termasuk ke dalam daftar tiga besar negara pengimpor beras terbesar dunia. Harga bahan pokok utama tersebut masih mengalami kenaikan di pasaran.
Harga Makin Mahal, RI Masuk Jajaran Top 3 Negara Importir Beras Global. (Foto: MNC Media)
Harga Makin Mahal, RI Masuk Jajaran Top 3 Negara Importir Beras Global. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia termasuk ke dalam daftar tiga besar negara pengimpor beras terbesar dunia. Harga bahan pokok utama tersebut masih mengalami kenaikan di pasaran.

Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) di awal pekan, Senin (26/2/2024) pukul 10.00 WIB, harga rata-rata nasional beras premium diperdagangkan di level Rp16.390 per kilogram (kg) sementara beras medium diperdagangkan di level Rp14.320 per kg.

Harga beras berjangka global juga melonjak melewati angka USD18,5 per seratus berat (CWT), yang merupakan level tertinggi dalam seminggu terakhir, di tengah prospek terbatasnya pasokan dan meningkatnya permintaan.

Negara eksportir beras terbesar India telah memperpanjang aturan bea keluar beras sebesar 20 persen untuk pengiriman beras varietas parboiled tanpa batas waktu untuk mengendalikan inflasi menjelang pemilu.

Hal ini kemungkinan akan memperketat pasokan global dan menaikkan harga internasional, sehingga berdampak pada negara-negara di Afrika Barat dan Timur Tengah yang bergantung pada India untuk kebutuhan beras mereka.

Selain itu, U.S. National Weather Service memperkirakan bahwa di wilayah produsen beras utama seperti China, India, dan negara-negara Asia Tenggara, kemungkinan besar akan mengalami El Niño pada bulan April hingga Juni, bertepatan dengan musim tanam padi di Asia.

Sementara itu, Departemen Pertanian AS dalam laporan WASDE terbarunya pada bulan Februari mengindikasikan konsumsi dunia pada tahun 2023/24 meningkat sebesar 0,8 juta ton menjadi rekor 522,9 juta, dipimpin oleh peningkatan di Indonesia, Arab Saudi, dan Filipina.

RI Masuk Jajaran Importir Terbesar

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan akan ada 600 ribu ton beras impor yang berproses masuk ke Indonesia. Beras impor itu merupakan bagian dari kuota impor beras tahun 2024 sebanyak 2 juta ton.

Importasi ini, kata Arief dilakukan untuk menutupi defisit produksi beras dalam negeri.

Seperti diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pada Januari dan Februari produksi beras dalam negeri kurang atau defisit 2,8 juta ton.

"Jadi pertanyaannya sama, bulan Januari puncaknya kalau kita lihat produksi konsumsi ada selisih 2,8 juta. Tetapi pak Dirut Bulog sudah menyiapkan jauh jauh hari. Stok Bulog saat ini 1,4 juta ton. Ada transit (proses masuk beras impor) 600 ribu ton. Akan terus masuk (impor), keluar (disalurkan ke masyarakat), masuk, keluar," kata Arief ditemui Gudang Bulog Batangase, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024).

Meski mengalami defisit, Indonesia merupakan salah satu negara importir beras terbesar, menduduki peringkat tiga teratas bersama Filipina dan China.

Melansir data Statista, pada tahun pemasaran 2022/2023, impor beras ke Filipina berjumlah sekitar 3,8 juta metrik ton, menjadikannya negara terdepan dalam impor beras di dunia. Di urutan ke dua, China mengimpor sekitar 2,8 juta metrik ton beras pada tahun yang sama.

Sementara Indonesia menduduki posisi ketiga negara importir beras dunia pada periode yang sama dengan angka mencapai 2,5 juta metrik ton. (Lihat grafik di bawah ini.)

Beras adalah salah satu biji-bijian yang paling banyak diproduksi di dunia, hanya dilampaui oleh jagung dan gandum.

Produksi jagung dunia pada tahun 2023/24 diperkirakan akan melebihi dua kali lipat produksi beras giling, yaitu melebihi 1,23 miliar metrik ton.

Informasi tambahan, total produksi beras giling di seluruh dunia diperkirakan berjumlah hampir 513,5 juta metrik ton pada tahun 2023/24.

Meskipun tidak sebesar volume jagung, produksi beras giling secara umum meningkat setiap tahun, mencapai puncaknya sekitar 513 juta metrik ton pada tahun 2022/23. Angka ini meningkat hampir 15 persen dibandingkan tahun 2008/09.

Meskipun beras dicirikan sebagai satu jenis biji-bijian, sebenarnya terdapat lebih dari 40.000 jenis beras, yang diklasifikasikan berdasarkan beberapa karakteristik seperti ukuran, kandungan pati, dan penggilingan.

Beras ditemukan di berbagai budaya dan masakan, namun budaya China jelas merupakan pemimpin dalam hal konsumsi beras, diikuti oleh India dan Bangladesh. Konsumsi beras global juga telah meningkat dan mencapai puncaknya lebih dari 520,4 juta metrik ton pada tahun 2022/23. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement